Jumat, 25 November 2011

30 Km

Biarkan aku bercerita.
Tentang pengharapan dan pengorbanan.
Tentang tujuan dan apa yang telah kita lakukan.
Tentang pagi dan malam.
Tentang suka dan cita.
Tentang hari kemarin, hari ini, dan hari-hari selanjutnya.

Kemarin.
Ku tundukkan kepalaku.
12 tahun sudah aku dituntun mencari apa yang aku inginkan.
Mencari apa yang aku citakan
Mencari apa yang akan menjadikanku seuatu kebahagiaan.

Kemarin.
Aku buta akan apa yang aku jalankan.
Aku buta akan semua pengharapan
Aku buta akan semua pandangan.

Kemarin.
Saat semua orang masing-masingnya membicarakan cita-cita, mengungkapkan banyak impian,
aku hanya bisa bungkam dan sekedar memperhatikan dan memberikan senyuman.
Aku bertanya. Di dalam hati.
Apa yang aku inginkan? Apa yang aku citakan? Apa yang aku impikan?

Hari ini
Dalam sepertiga perjalananku.
Dalam proses pencarianku
Dalam bayangan kaca jendela, diiringi hamparan padi yang luas.
Setidaknya aku tau kemana akan melangkah.
Ke mana akan kulanjutkan perjalanan abu ini.
Ke mana akan kubawa tekad yang akan aku perjuangkan.
Walaupun terkadang masih kelimpungan saat angin menggoyahkan tekad dan tujuan.
Aku sadar, harapan dan impian itu butuh pengorbanan.
Dan aku akan bergegas.

Esok
Hari esok merupakan rahasia Tuhan.
Manusia hanya mampu berdoa dan berusaha.
Dalam ujung perjalan pencarianku nanti,
aku ingin dapat dengan jelas melihat pagi yang cerah dan malam yang indah.
Tak sekedar melihat sinar matahari terik dan memalingkan wajah, namun merasakan hangatnya matahari dan memuji nikmat apa yang telah Dia berikan.
Tak sekedar melihat awan gelap dan melupakan cerita, namun menikmati indah langit dengan hiasan lampu kejora, menarik nafas panjang, membuangnya sambil berkata "Terima Kasih Tuhan".

Esok.
Ku angkat kepalaku.
Berpandangan lurus ke depan.
Aku tau harapanku.
Aku tau tujuanku.
Aku tau impianku.
Aku tau apa yang akan membuatku menjadi suatu kebahagiaan.
Aku tau itu berawal dari 30 Km perjalananku.
Selengkapnya....

Jumat, 14 Oktober 2011

Analogi Tak Terdefinisikan

Random.
Ini adalah kata yang dapat digambarkan saat ini.
Setiap hari bangun di saat mentari masih bersembunyi dan terlelap di malam yang sudah terlalu hening.
Setiap hari menempuh perjalanan di pagi buta, kembali di senja, petang bahkan malam.
Setiap hari bangun dalam keadaan otak yang dipenuhi berbagai rencana dan pikiran. Pikiran bercabang (sangat) banyak.
Dan kembali mencoba terlelap dalam keadaan otak yang dipenuhi berbagai rencana dan pikiran ditambah evaluasi.


Konsekuensi.
Ini adalah kata kedua yang dapat diucapkan saat ini.
Ini adalah pilihan.
Ini adalah tanggung jawab.
Ini adalah kesediaan.
Ini adalah konsekuensi
Ini adalah bukti.

Positif.
Ini adalah kata terakhir yang dapat diresapi saat ini.
Semua pilihan yang dibuat, harus dapat diselesaikan hingga akhir.
Berusaha memberikan yang terbaik.
Berusaha selalu berpikir positif.
Berusaha selalu berlaku positif.
Berusaha menghargai setiap proses agar terbentuk sebuah hasil.
Hasil yang diinginkan.

Saat semangat menurun; Saat merenung; Saat peduli akan situasi dan kondisi;
Saatnya mengenali diri; Saatnya berpikir positif; Saatnya bangkit.

Keadaan yang tidak dapat di-analogikan.
Tak terdefinisikan.
Analogi tak terdefinisikan.
Selengkapnya....

Sabtu, 03 September 2011

Pergi


Ini saatnya.
Pergi dari setitik harapan.
Harapan yang sejak dulu seharusnya ditinggalkan.
Harapan yang sejak dulu seharusnya dilupakan.
Harapan yang sejak dulu seharusnya tidak hidup.
Seharusnya.

Selengkapnya....

Minggu, 14 Agustus 2011

Gelas yang Rapuh dan Segenggam Pasir Harapan

Masih teringat senyuman yang kau lukis pada wajahku beberapa tahun lalu, suka cita yang kita terjang, hangatnya genggaman jemariku di tanganmu. Semuanya masih terasa hangat di pikiranku. Walau seharusnya sudah aku hapus sejak dulu. Ya, ini salahku, membiarkanmu selalu melayang di otakku. Pernah kucoba tuk tinggalkan semua dan berlari dari semua angan tentangmu, aku percaya aku bisa, dan ternyata aku salah. Kamu tak pernah bisa pergi dari pikiranku. Aku tak mengerti jalan pikiranmu.

Kamu yang selalu datang dan pergi seketika selalu membuatku kelimpungan. Ketika kamu hadir, kamu seakan memberikanku segelas penuh air yang aku kira akan selalu menjagaku dari kehausan dan memberiku kesegaran untuk menjalani hari-hariku. Gelas ini selalu aku pegang erat, selalu aku jaga. Ketika kamu pergi, seakan gelas penuh berisi air ini kamu senggol, dan akhirnya gelas penuh ini jatuh, retak, pecah, munuju kehancurannya. Gelas yang rapuh.

Ketika kamu hadir, otak dan hatiku selalu memberi pemahaman yang sama, kamu hadir berarti gelas rapuh itu kembali hadir. Kamu memberikan energi dalam setiap tindakanku. Kamu memberikan kehangatan dalam setiap malam sepiku. Kamu melukiskan lagi senyuman di wajahku. Setiap kamu hadir, aku selalu tenggelam dalam mimpi-mimpiku, tak pernah terbangun.

Pernah kita bicara tentang hari kemarin, aku tau, kamu tau, kita berdua tau, apa yang membuat kita harus berpisah, rasa sakit yang kita terima, penyesalan yang tiada dua. Kamu bilang menyesal hingga bertanya, "Apakah hidupmu tidak pernah lebih baik?". Kontan aku menjawab, "Hidupku lebih baik saat bersamamu". Kamu pun membalas, "Sejak lepas darimu, hidupku tidak pernah lebih baik". Apakah itu pertanda? atau aku yang salah mengartikan? Kamu memberikanku kembali segenggam pasir harapan tentang kita. Ah! lagi-lagi aku salah. Aku membiarkan pasir ini selalu ku genggam. Hingga butir demi butir pasir ini terjatuh melalui celah-celah jariku.

Ketika kamu pergi (ya, aku tau kamu akan pergi lagi), otak dan hatiku kini memberikan pemahaman yang saling bertukar belakang.

Hatiku mengatakan, "Kamu selalu terukir di dalam hatiku, tak peduli berulang kali kamu membuat aku terjatuh dari lantai tertinggi gedung yang rapuh. Tak peduli betapa lelahnya aku diberi harapan, diberi senyuman, lalu ditinggalkan dan dikecewakan".

Otakku kini berkata lain, "Aku tau sikapmu seperti ini. Aku tau kamu akan pergi. Aku tau kamu tidak akan kembali. Aku juga tau mungkin kamu akan kembali, tetapi tidak sama dengan kamu yang beberapa tahun lalu. Aku tau, aku siap jika kamu pergi. Aku sudah lelah."

Dan kini kamu pergi, akankah kamu kembali? atau tidak sama sekali?
Tolong jangan berikan aku Gelas yang Rapuh dan Segenggam Pasir Harapan lagi :(

Selengkapnya....

Selasa, 02 Agustus 2011

Alex Turner♥








Yea, Alex Turner and Arctic Monkeys.
Again and again, I think I'm falllin in love with them.
Selengkapnya....

Minggu, 03 Juli 2011

Adhitia Sofyan - Blue Sky Collapse

As I walk to the end of the line
I wonder if I should look back
To all of the things that were said and done
I think we should talk it over

Then I noticed the sign on your back
It boldly says try to walk away
I go on pretending I’ll be ok
This morning it hits me hard that

Still everyday I think about you
I know for a fact that’s not your problem
But if you change your mind you’ll find me
Hanging on to the place
Where the big blue sky collapse

As I stare at the wall in this room
The cracks they resemble your shadow
When everyday I see time goes by
In my head everything stood still

I’m waiting for things to unfreeze
Till you release me from the ice block
It’s been floating for ages washed up by the sea
And it’s drowning, thought you should know that

You see people are trying
To find their way back home
So I’ll find my way to you

Selengkapnya....

Jumat, 17 Juni 2011

#30HariVignette

#30HariVignette. Ya, hashtag tersebut saya temukan di timeline kira-kira satu minggu yang lalu. Ternyata @30HariVignette setiap hari mengajak para Vignette Android untuk turut berpartisipasi mengirimkan hasil jepretan dari Vignette Demo sesuai dengan tema yang ditentukan. Setiap hari temanya berubah. Aplikasi ini bisa kita dapatkan di Android Market.
Setelah saya teliti dari hasil foto para followersnya, cukup asik juga ya berkesperimen dengan aplikasi ini. Saya sendiri sudah memiliki aplikasi ini sejak memiliki Android, tetapi belum sampai mencoba berkesperimen ekstrem dengan efek-efeknya hehe. Saya pertama kali mengirimkan foto saya ke acc ini (kalau tidak salah) pada hari ke-5 dengan tema "Classic". Sampai hari ini, saya cukup tergila-gila dengan aplikasi ini. Dan saya sudah mengirimkan beberapa hasil jepretan saya.
Berikut ini foto yang saya kirimkan. (walau hasilnya tidak sebagus orang lain hehe). Foto terakhir merupakan favorit saya :)

             
         

         
Selengkapnya....

Jumat, 03 Juni 2011

Coffee, Batik, and Story

Halo I-deas, sesuai janji saya yang akan mem-posting satu judul dalam satu bulan, saya akan mencoba memenuhinya kali ini. he he
Singkat cerita, ketika saya membuka folder-folder foto terdahulu, saya menemukan foto-foto tentang satu tempat yang akan saya ceritakan kali ini.
Ini bukan ajang promosi atau apa itu disebut namanya, hanya sekedar berbagi kesenangan dan kesukaan. Saya tidak akan menyebutkan namanya di blog ini :D
Sekitar beberapa bulan yang lalu, ketika saya dan teman berkunjung ke rumah salah satu teman yang bertempat di daerah cipaganti, kami diajak oleh si pemilik rumah untuk mengunjungi salah satu "tempat ngopi" yang baru sebulan lalu hadir di dekat rumahnya. modusnya sih ingin bercerita tentang keresahan hati yang ditinggal seorang kekasih hati hi hi hi...
Tempat ini terletak tidak jauh dari SPBU Cipaganti. Tepatnya di Jalan Lamping. Sebuah tempat yang saya lihat tidak terlalu luas untuk tempat makan ini, di depan pintu masuknya sebelah kiri terdapat sebuah kereta delman (tentu tanpa kudanya ya hehe).

*(pinjam fotomu ya Ca :D)

Ya, cukup unik untuk pemandangan awal memasuki tempat ini... ketika masuk ke dalam yang saya lihat tempat ini memiliki 3 tempat, satu daerah pendopo luar, teras, dan ruangan dalam. Saat pertama kali, kami langsung memilih tempat duduk di dalam. hal yang menonjol dari tempat ini adalah"rumah jadul"nya. kenapa? karena dilihat dari bentuk rumah, lantai, pendopo, interior rumah ini terasa sekali suasana tradisionalnya khususnya tradisional Jawa.


Satu lagi, di temboknya terpasang walpaper batik, sesuai dengan nama yang mereka usung. Juga pigura-pigura berisi foto jaman dulu membuat tempat ini semakin asik. Di bagian dalam, kami bisa melihat suasana dapur dari jendela yang ada di sisi kiri ruangan.




Setelah duduk, kami disambut oleh pegawai yang memakai samping dan tutup kepala bermotif batik sambil membawa list menu. Tempat ini memang konsisten ya dalam pemilihan nama, suasana, sampai seragam para pegawainya. Menunya pun sangat unik terbuat dari tulisan yang dicetak dalam sebuah bambu!

Suasana Jawa dan tradisional juga terasa sekali saat kami membaca list menu yang tersedia. Walaupun menunya baru sedikit, akhirnya kami memesan 3 gelas kopi tradisional, tempe mendoan, ayam kremes, dan tahu bumbu (saya lupa namanya). Sekedar info, kopi luwak yang disajikan di sini harganya tidak terlalu mahal lho! Dan yang tak kami duga, harga-harga makanan di sini tidak semahal yang kami kira he he lumayan sedikit irit, namanya juga mahasiswa :)
Pesanan pun datang ketika kami sedang berbincang dan bersenda gurau menghibur salah satu teman yang sedang bersedih hati (baca: "galau"). Ketika 3 gelas kopi kami datang, yang ada dalam pikiran kami adalah, "Ini gimana cara minumnya?" hahaha entah kami yang belum tau bagaimana cara membuat dan meminum kopi seperti ini atau bagaimana ceritanya, akhirnya kami bertanya kepada si pelayan bagaimana cara meminumnya haha untungnya si pelayan tersenyum dan mau membimbing kami sambil mencontohkannya :)


Selesai berbincang, waktu semakin malam, dan meja kami pun sudah kosong. Kami bergegas pulang dan berjanji akan mengunjungi tempat itu lagi. Dan sampai sekarang, tempat tersebut merupakan tempat favorit saya. :)

-foto saya bersama 2 teman saya-

*semua foto dalam halaman ini diambil dari dokumen pribadi
Selengkapnya....

Rabu, 27 April 2011

Jejaring Sosial

Entah apa yang gue tulis pertama kali dalam kolom posting ini... Jari gue tiba-tiba menuliskan kata "Jejaring Sosial" pada judulnya.
Akibat kerinduan gue akan kolom posting, pratinjau, dan lain-lain di situs blogger ini, setelah sekian jam gue berniat membuka kembali lembaran baru blog gue. AKHIRNYA! setelah sekian jam gue twitteran, cek facebook, dan ngotak-ngatik Last.fm, sekali lagi, AKHIRNYA! gue menuliskan www.blogger.com dalam address bar di kolom chrome gue. hmm *ga penting ditulis juga*
JENGJEEEEENGG!!!! gue disambut kolom log in dan baru inget lupa password! tapi akhirnya bisa dibuka juga kok, buktinya ini gue lagi posting ehe ehe :">
Hal pertama yang bikin otak gue berkutat dan ber-monodialog saat buka blo adalah:
ndes ranger pink : "ngapain sih Des buka blog? emang mau nulis apaan? "
ndes ranger pink : "lagi seneng?"
ndes ranger yellow : "engga."
ndes ranger pink : "lagi semangat?"
ndes ranger yellow : "engga."
ndes ranger pink : "lagi galau?"
ndes ranger yellow : "engga"
*ranger di sini cuma buat ngebedain dialog kok. gue bukan power ranger beneran :">
Intinya sih lagi ga ada kerjaan, saking banyak tugas dan ga tau mau ngerjain apa terlebih dahulu. :>
*jangan dicontoh teman-teman*

Emang sih judul dan isi postingan ini ga nyambung, so what? suka-suka dong :))

Entah apa yang akan gue tulis selanjutnya di sini, mari buat lembaran baru, postingan baru yang mungkin lebih berisi dan lebih bermutu Des!
Buat cerita yang tak ada awal tiada akhir, seperti bio twitter gue, "spasi dan koma. tanpa titik." cerita ini tidak ada awal, terus berlanjut, tiada akhir, dan tak akan ada akhir...

***
Selengkapnya....