Rabu, 09 Januari 2013

Aku

Aku mencintainya dengan caraku.
Bukan cinta yang mengumbar,
namun cinta lalu diam-diam.
Ada kalanya jatuh cinta terlalu cepat.
Bukan dalam artian takut kehilangan,
bukan rasa ingin memiliki yang tak tertahankan,
namun persamaan cara memandang masa depan yang mempertemukan.
Aku jatuh cinta bukan untuk hadiah masa lalu.
Aku jatuh cinta bukan untuk sekedar temani asa sepi.
Aku jatuh cinta dengan caraku.
Aku jatuh cinta karena dia ada.
Selengkapnya....

Senin, 24 Desember 2012

Beasiswa Data Print 2012

Halooo!! Semua pasti tau kan teman setia printer yang kita gunakan sehari-hari? Ya! Data Print!!!!
Sekedar cerita, kemarin-kemarin saya membeli tinta isi ulang untuk printer kesyangan di sebuah toko alat tulis di Jatinangor (sekedar informasi, saya mengenal Data Print sejak 7 tahun lalu loh, sejak kakak-kakak saya selalu menggunakan Data Print :D).

Setelah sampai rumah dan membuka isi dus tinta Data Print, saya menemukan potongan kupon Semarak Kejutan Hadiah Data Print 20 Tahun!! Setelah membacanya dan berbekal penasaran, setelah mengisi tinta, saya membuka link http://www.dataprint.co.id untuk mencari tau program undian apa yang diadakan oleh Data Print.

Setelah membacanya, ternya Data Print sedang mengadakan Semarak Kejutan Hadiah yang berhadiah 12 unit Honda Spacy, 36 unit Netbook dan 700 Beasiswa Pendidikan. Saya langsung tertarik dengan beasiswa pendidikan yang ditawarkan, siapa tau saya merupakan orang yang beruntung dari 700 penerima beasiswa itu :). Saya langsung registrasi sambil harap-harap cemas bisa mendapatkan beasiswa... Buat teman-teman yang mau mengikuti jejak saya, berikut informasinya:

Partisipasi DataPrint dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia tidak henti-hentinya. Di tahun 2009, DataPrint pernah mengadakan program DataPrint Academy yang memberikan kesempatan kepada 30 orang pelajar SMA dari seluruh Indonesia untuk mengikuti workshop selama lima hari di bidang kreatifitas dan entrepreneurship. Kemudian di tahun 2011, sebanyak 700 orang pelajar dan mahasiswa telah menerima beasiswa pendidikan dengan total ratusan juta rupiah. Para penerima beasiswa berasal dari Pekanbaru, Bandung, Jakarta, Ponorogo, Kendari, Martapura, Dumai, Malang, dan lain-lain.
Tahun ini, DataPrint kembali membuka program beasiswa bagi 700 orang pelajar dan mahasiswa. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu!
source: http://beasiswadataprint.com/
Selengkapnya....

Senin, 12 Maret 2012

Satu Cangkir Kopi

Satu cangkir kopi kental hangat, beberapa potongan makanan cepat saji, dan suasana langit sore yang teduh di sebuah kedai kopi tak jauh dari tempat tinggalku. Di sinilah cerita ini bermulai. Bukan bercerita yang sebenarnya yang dimaksudkan. Hanya mengulang dan membayangkan dalam angan-angan memori mengenai sesuatu yang dinamakan histori dan suatu hari nanti.

Beberapa bulan belakangan, banyak hal yang mengambang dalam benak. Mengambang bukan berarti tenggelam ataupun melayang. Mengambang dalam artian telah jelas terlihat, namun masih ragu untuk menerjemahkan. Bukan berarti terlalu banyak basa-basi yang harus dilibatkan, namun sekedar pengantar dan acuan agar perilaku tetap pada hakikatnya.

Kemarin, kehilangan seseorang yang merupakan panutan dalam hidup, seseorang yang sangat menghargai dan dihargai, bukan merupakan hal yang biasa. Bahkan terlalu sakit untuk sekedar mengingat atau mengenang. Bukan, bukan tidak mau mengenang, toh pasti akan selalu dikenang. Namun terlalu malu karena belum sempat memberi apapun untuk beliau. Belum sempat membuat beliau bangga akan kelebihan kita. Belum sempat membuat beliau tersenyum.

Beliau merupakan orang cuek terhadap anak-anaknya. Ya, setidaknya itulah yang anak-anaknya lihat, dan mungkin menurun kepada mereka. Setiap hari bertemu dan selalu berpapasan, baik pagi maupun malam, beliau jarang mengajak berbincang. Hanya obrolan biasa saja seperlunya. Namun yang anak-anaknya tau belakangan ini dan baru menyadarinya, beliau merupakan orang yang protektif. Jika salah satu anaknya larut malam belum pulang ke rumah, beliau selalu menanyakan kepada istrinya kemana perginya sang anak. Dan marah kepada istri karena sang anak laruut malam belum pulang ke rumah. Namun di depan anaknya, beliau bersikap acuh. Satu lagi, ketika subuh, beliau selalu berkata kepada sang istri untuk membangunkan anak-anak dan mengingatkan apakah mereka sekolah atau kuliah pagi. Maka tidak heran jika sang istri terbilang cerewet kepada anaknya, karena diingatkan oleh sang suami.

Terpukul? sangat terpukul. Bahkan jika ada kata-kata lain yang dapat menggambarkannya, itulah rasanya. Naif rasanya bila tidak mengakuinya. Rasa kehilangan, rasa menyesal, dan rasa kerinduan. Itulah yang dapat digambarkan. Walaupun terlihat tegar dan kuat di depan banyak orang, tapi ketiga rasa itu selalu menyelimuti hati dalam benak ini.

Banyak ucapan janji yang telah lama diucapkan demi beliau, walaupun belum sempat terlaksana, pasti akan dibuktikan suatu hari nanti. Pasti. Bukan hanya kepada beliau, namun kepada seluruh keluarga. Kalimat terakhir sebelum kopi dalam cangkir ini habis, "Ayah, semoga engkau tenang di sana dan tersenyum melihat aku di sini."
Selengkapnya....