Sabtu, 11 Desember 2010

Waktu

Kau akan dapat mengukur kemustahilan mengukur waktu.
Kau akan menyesuaikan kemudimu dan bahkan mengarahkan semangatmu sesuai dengan jam dan musim.
Dengan waktu kau dapat membuat arus di tepi sungai di mana kau dapat duduk dan melihatnya mengalir.
Tanpa waktu dalam dirimu adalah kehidupan yang memang
tak memiliki waktu.
Dan mengetahui bahwa
kemarin adalah kenangan hari ini dan mimipi esok hari.
Dan itulah yang bernyanyi dalam dirimu yang masih tinggal di dalam ikatan masa pertama itu yang menyerakkan bintang ke angkasa.
Siapa di antaramu yang tidak merasakan bahwa kekuatannya pada cinta tidak terbatas?
Dan siapa yang tidak merasakan bahwa cinta, walau tak terbatas, berkeliaran dalam pusat keberadaannya, dan tidak bergerak dari pikiran cinta ke pikiran lain?
Dan bukanlah waktu seperti cinta, tak dapat dibagi?
Namun bila dalam pikiranmu kau harus mengukur waktu dalam musim, biarkan masing-masing cuaca berputar di seluruh musim.
Dan biarkan hari ini memeluk masa lalu dengan kenangan dari masa depan dengan penantian.
Selengkapnya....
Berikan aku kesunyian dan aku akan menantang malam
Kenangan adalah bentuk dari pertemuan
Kelalaian adalah bentuk dari kebebasan
Kami mengukur waktu menurut gerakan matahari yang tak terhingga,
dan mereka mengukur waktu dengan mesin kecil dalam saku mereka
Kini beritahu aku, bagaimana kami dapat bertemu di tempat dan waktu yang sama?
Angkasa bukanlah anatara bumi dan matahari bagi ia yang melihat ke bawah
dari jendela Bima Sakti


Selengkapnya....

Rabu, 21 April 2010


Memilih Perguruan Tinggi Idaman



Mencari ukuran Perguruan tinggi idaman itu susah-susah gampang, butuh pembanding dan tolak ukur yang kadang justru tidak mendefinisikan arti Perguruan tinggi idaman sesungguhnya. Rata-rata perguruan tinggi tua yang memiliki nilai historis tinggi diunggulkan sebagai pilihan utama lulusan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terlepas dari hal tersebut, ada baiknya adik-adikku siswa-siswi SMU/SMK yang hendak melanjutkan ke Perguruan Tinggi membaca ulasan kakak waktu memilih Perguruan Tinggi Idaman dulu.

  1. Sesuaikan minat dan bakatmu — Pilihlah Perguruan Tinggi (Negeri) yang memang menyediakan jurusan sesuai minat, bakat dan cita-cita kamu. Upayakan melalui jalur formal, memang ketat tapi sepadan dengan hasil yang akan diperoleh. Namun ingat, saat ini tidak semua Perguruan Tinggi Negeri itu murah dan berpotensi tinggi. Masih banyak Perguruan Tinggi Swasta yang lebih murah, berkualitas, konsisten dan berpotensi tinggi menghasilkan SDM berkualitas. Jangan terjebak murah dan Negeri-nya ya.
  2. Pikirkan biaya, kalo bisa gratis kenapa harus bayar — Point kedua, baru pikirkan biaya. Berbeda dengan jaman kakak kuliah, saat ini mencari perguruan tinggi yang murah merupakan hal yang sulit, tapi tetap ada jalannya kok. Jalur beasiswa, PMDK dan jalur khusus orang miskin (hihihi-maaf) bisa adik-adik manfaatkan. Cari informasi Perguruan Tinggi mana yang menyediakan beasiswa, atau paling murah menurun ukuran kamu (kemampuan ekonomi orang tua kamu). Mau Pintar kok mahal? Ya, memang mungkin sudah jamannya, tapi tetap semangat ya…
  3. Jangan Gengsi – Melanjutkan point kedua, banyak dari kamu gengsi jika harus masuk Perguruan Tinggi Swasta dan atau melalui jalur beasiswa. Jangan terjebak oleh gengsi. Kita kadang digelapkan oleh label Favorit, Negeri dan murah. Padahal banyak juga lho Perguruan Tinggi negeri yang menerapkan kebijakan biaya tinggi. Jadi, makan tuh gengsi!
  4. Lokasi — Untuk menekan biaya, jelas kita akan mencari lokasi Perguruan Tinggi Idaman yang terdekat. Nah, kalo nggak dapet? Jangan menyerah dung. Kota pendidikan seperti Bandung, Yogyakarta dan Surabaya/Malang bisa menjadi rujukan. Namun sudah menjadi Mahfum, kota Yogyakarta menjadi pilihan dalam melanjutkan pendidikan karena memiliki kelebihan seperti biaya hidup yang lebih murah dan perkuliahan yang kondunsif. Prestasi — Prestasi tentu menjadi bagian Perguruan Tinggi Idaman yang tak terelakkan. Adik-adik perlu cari tahu, sejauh mana Perguruan Tinggi idaman kamu berprestasi. Prestasi apa saja yang mereka raih, dalam bidang apa dan level mana. Buka mata dan telinga, karena prestasi saja belum cukup dijadikan patokan Perguruan Tinggi tersebut menjadi idaman.
  5. Orientasi Pendidikan — Nah, ini yang terakhir (*namun bukan akhir dari segalanya lho..). Meski terdengan klise, tapi adik-adik juga perlu renungkan Perguruan Tinggi mana yang memiliki orientasi pendidikan yang pas dan cocok untuk dijadikan tempat menimba ilmu. Jika kamu muslim, berminat dalam bidang teknologi, ekonomi dan hukum, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta bisa dijadikan rujukan untuk menempuh pendidikan. Tentu kakak merujuk Universitas tersebut ada alasannya. Namun kita singkirkan dulu ya..Jika kamu non muslim, tidak ada salahnya menempuh pendidikan di Universitas Islam Indonesia. Visi,Misi dan Tujuan pendidikan mereka jelas kok. Jadi tidak ada perbedaannya. Semua warga mendapatkan kesempatan yang sama.

Sebenarnya masih banyak kriteria yang mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman. Kebanyakan dari kita (kakak juga tentunya) terjebak hal-hal yang klise. Jadi tidak semua point diatas diambil semuanya untuk mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman kamu. Cukup sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi adik-adik saat ini. Jika adik-adik kesulitan biaya, ya carilah Perguruan Tinggi terdekat dengan biaya yang lebih murah. Jangan pernah memaksakan sesuatu hal yang tidak kamu sukai, akibatnya nanti kamu jadi mahasiswa salah jurusan. Salam!

via http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/05/memilih-perguruan-tinggi-idaman/

Selengkapnya....

Minggu, 14 Februari 2010

prolog



perkenalkaaann ini sahabat-sahabat sayaaa :)))

Mentari Devi Juliastasya

join her twitter : @MentariDJ
www.mentaridj.blogspot.com

Annisa Fauzia Mihardja

join her twitter : @AnnisaMihardja

www.icaannisafauzia.blogspot.com

Noor Sultan Buruni
www.noorsultanburuni.blogspot.com

Selengkapnya....