Jumat, 03 Juni 2011

Coffee, Batik, and Story

Halo I-deas, sesuai janji saya yang akan mem-posting satu judul dalam satu bulan, saya akan mencoba memenuhinya kali ini. he he
Singkat cerita, ketika saya membuka folder-folder foto terdahulu, saya menemukan foto-foto tentang satu tempat yang akan saya ceritakan kali ini.
Ini bukan ajang promosi atau apa itu disebut namanya, hanya sekedar berbagi kesenangan dan kesukaan. Saya tidak akan menyebutkan namanya di blog ini :D
Sekitar beberapa bulan yang lalu, ketika saya dan teman berkunjung ke rumah salah satu teman yang bertempat di daerah cipaganti, kami diajak oleh si pemilik rumah untuk mengunjungi salah satu "tempat ngopi" yang baru sebulan lalu hadir di dekat rumahnya. modusnya sih ingin bercerita tentang keresahan hati yang ditinggal seorang kekasih hati hi hi hi...
Tempat ini terletak tidak jauh dari SPBU Cipaganti. Tepatnya di Jalan Lamping. Sebuah tempat yang saya lihat tidak terlalu luas untuk tempat makan ini, di depan pintu masuknya sebelah kiri terdapat sebuah kereta delman (tentu tanpa kudanya ya hehe).

*(pinjam fotomu ya Ca :D)

Ya, cukup unik untuk pemandangan awal memasuki tempat ini... ketika masuk ke dalam yang saya lihat tempat ini memiliki 3 tempat, satu daerah pendopo luar, teras, dan ruangan dalam. Saat pertama kali, kami langsung memilih tempat duduk di dalam. hal yang menonjol dari tempat ini adalah"rumah jadul"nya. kenapa? karena dilihat dari bentuk rumah, lantai, pendopo, interior rumah ini terasa sekali suasana tradisionalnya khususnya tradisional Jawa.


Satu lagi, di temboknya terpasang walpaper batik, sesuai dengan nama yang mereka usung. Juga pigura-pigura berisi foto jaman dulu membuat tempat ini semakin asik. Di bagian dalam, kami bisa melihat suasana dapur dari jendela yang ada di sisi kiri ruangan.




Setelah duduk, kami disambut oleh pegawai yang memakai samping dan tutup kepala bermotif batik sambil membawa list menu. Tempat ini memang konsisten ya dalam pemilihan nama, suasana, sampai seragam para pegawainya. Menunya pun sangat unik terbuat dari tulisan yang dicetak dalam sebuah bambu!

Suasana Jawa dan tradisional juga terasa sekali saat kami membaca list menu yang tersedia. Walaupun menunya baru sedikit, akhirnya kami memesan 3 gelas kopi tradisional, tempe mendoan, ayam kremes, dan tahu bumbu (saya lupa namanya). Sekedar info, kopi luwak yang disajikan di sini harganya tidak terlalu mahal lho! Dan yang tak kami duga, harga-harga makanan di sini tidak semahal yang kami kira he he lumayan sedikit irit, namanya juga mahasiswa :)
Pesanan pun datang ketika kami sedang berbincang dan bersenda gurau menghibur salah satu teman yang sedang bersedih hati (baca: "galau"). Ketika 3 gelas kopi kami datang, yang ada dalam pikiran kami adalah, "Ini gimana cara minumnya?" hahaha entah kami yang belum tau bagaimana cara membuat dan meminum kopi seperti ini atau bagaimana ceritanya, akhirnya kami bertanya kepada si pelayan bagaimana cara meminumnya haha untungnya si pelayan tersenyum dan mau membimbing kami sambil mencontohkannya :)


Selesai berbincang, waktu semakin malam, dan meja kami pun sudah kosong. Kami bergegas pulang dan berjanji akan mengunjungi tempat itu lagi. Dan sampai sekarang, tempat tersebut merupakan tempat favorit saya. :)

-foto saya bersama 2 teman saya-

*semua foto dalam halaman ini diambil dari dokumen pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar