Tentang pengharapan dan pengorbanan.
Tentang tujuan dan apa yang telah kita lakukan.
Tentang pagi dan malam.
Tentang suka dan cita.
Tentang hari kemarin, hari ini, dan hari-hari selanjutnya.
Kemarin.
Ku tundukkan kepalaku.
12 tahun sudah aku dituntun mencari apa yang aku inginkan.
Mencari apa yang aku citakan
Mencari apa yang akan menjadikanku seuatu kebahagiaan.
Kemarin.
Aku buta akan apa yang aku jalankan.
Aku buta akan semua pengharapan
Aku buta akan semua pandangan.
Kemarin.
Saat semua orang masing-masingnya membicarakan cita-cita, mengungkapkan banyak impian,
aku hanya bisa bungkam dan sekedar memperhatikan dan memberikan senyuman.
Aku bertanya. Di dalam hati.
Apa yang aku inginkan? Apa yang aku citakan? Apa yang aku impikan?
Hari ini
Dalam sepertiga perjalananku.
Dalam proses pencarianku
Dalam bayangan kaca jendela, diiringi hamparan padi yang luas.
Setidaknya aku tau kemana akan melangkah.
Ke mana akan kulanjutkan perjalanan abu ini.
Ke mana akan kubawa tekad yang akan aku perjuangkan.
Walaupun terkadang masih kelimpungan saat angin menggoyahkan tekad dan tujuan.
Aku sadar, harapan dan impian itu butuh pengorbanan.
Dan aku akan bergegas.
Esok
Hari esok merupakan rahasia Tuhan.
Manusia hanya mampu berdoa dan berusaha.
Dalam ujung perjalan pencarianku nanti,
aku ingin dapat dengan jelas melihat pagi yang cerah dan malam yang indah.
Tak sekedar melihat sinar matahari terik dan memalingkan wajah, namun merasakan hangatnya matahari dan memuji nikmat apa yang telah Dia berikan.
Tak sekedar melihat awan gelap dan melupakan cerita, namun menikmati indah langit dengan hiasan lampu kejora, menarik nafas panjang, membuangnya sambil berkata "Terima Kasih Tuhan".
Esok.
Ku angkat kepalaku.
Berpandangan lurus ke depan.
Aku tau harapanku.
Aku tau tujuanku.
Aku tau impianku.
Aku tau apa yang akan membuatku menjadi suatu kebahagiaan.
Aku tau itu berawal dari 30 Km perjalananku.